Klasifikasi Material Plastik, Apa aja yah😀?

Plastik terbagi menjadi dua berdasarkan sifat - sifatnya terhadap perubahan suhu, yaitu:

• Termoplastik

• Termostat

TERMOPLASTIK

jenis plastik yang dapat meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel) kepada sifat sentuh. Proses memproses akan membuat plastik ini kembali mengeras bila didinginkan. Jenis plastik thermoplast antara lain: PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET, BPT, Polyacetal (POM), PC dan lain-lain.

TERMOSET

Tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Plastik thermoset adalah plastik yang telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya berbentuk jaringan tiga dimensi.

Jenis plastik ini tidak dapat dilunakkan kembali, setelah proses pengerasan. Proses penanggulangan yang tinggi akan membentuk arang dan terurai pada jenis plastik ini. Jenis - jenis plastik termoset antara lain: PU (Poly Urethene), UF (Urea Formaldehyde), MF (Melamine Formaldehyde), polyester, epoksi dan lain-lain.

Jenis plastik ini dikelompokan menjadi tujuh macam berdasarkan pembagian yang dikeluarkan Masyarakat Industri Plastik tahun 1988. Jenis - jenis plastik kemasan ini juga diadopsi pula oleh lembaga-lembaga yang mengembangkan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization).  

• Polyethylene terephthalate (PET) - 9%

• Polietilen densitas tinggi (HDPE) - 29%

• Polietilen densitas rendah (LDPE) - 32%

• Poli-vinil klorida (PVC) - 5%

• Poly-propylene (PP) - 11%

• Polystyrene (PS) - 11%

 PE / PETE (Polyethylene Terephthalate)

• Film PE yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan benturan serta kekuatan sobek yang baik. Secara fisik, bahan PE dapat didaur ulang dengan mudah.

• Proses pada suhu 110 0 C terhadap plastik jenis ini akan menjadikan plastik jenis ini lunak dan mencair. Berdasarkan sifat permeabilitasnya yang rendah serta sifat-sifat mekaniknya yang baik, polietilen mampu memiliki ketebalan 0,001 sampai 0,01 inchi (Nurminah, 2003).

HDPE (High Density Polyethylene)

• HDPE merupakan polietilen dengan jumlah cabang yang lebih sedikit dibandingkan dengan PE. Rantai cabang yang lebih sedikit ini membuat plastik HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.

• Ikatan hidrogen antar molekul yang berada pada plastik ini juga berperan dalam menentukan titik leleh plastik . HDPE memiliki titik leleh yang cukup tinggi, oleh karena sifatnya ini HDPE sering digunakan pada kemasan untuk botol susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, kemasan deterjen, kemasan susu.

PVC (Polivinil Klorida)

• PVC merupakan polimer termoplastik ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia.

• Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang dipakai dalam konstruksi bangunan. PVC banyak digunakan pada konstruksi bangunan karena PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plastiksizer.

• PVC yang memiliki sifat fleksibel umum dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik. PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2 = chcl).

• Dari sifat fisiknya PVC merupakan jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. PVC mempunyai sifat keras, kaku, jernih dan mengkilap, sangat sukar ditembus air dan permeabilitas gasnya rendah sehingga sesuai untuk mengemas makanan yang banyak mengandung air

LDPE (Polietilen Densitas Rendah)

• LDPE adalah plastik cokelat suka dipakai untuk tempat makanan, kemasan plastik, dan botol-botol yang bersifat lunak.

• Plastik LDPE memiliki ciri kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan berlemak. LDPE mempunyai massa jenis antara 0,91-0,94 gmL-1, berupa kristalin (50-60%) dan memiliki titik leleh 115 0 C.

• Secara fisik LDPE lebih fleksibel dan kerapatannya lebih kecil dibandingkan HDPE. Perkembangan selanjutnya, telah diproduksi LDPE yang memiliki bentuk linier dan dinamakan Low Linear Density Poliethylene (LLDPE) (designinsite.dk). 

PP (Polypropilena)

• Plastik PP memiliki sifat sangat mirip dengan plastik PE, dan sifat-sifat penggunaannya juga serupa . Plastik PP memiliki sifat yang lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap

• Monomer PP diperoleh dengan sistem thermal naphtha (distalasi minyak kasar) etilen, propylene dan homolog yang lebih tinggi dari distilasi pada temperatur rendah.

• Dengan menggunakan katalis Natta-Ziegler polypropilen dapat diperoleh dari propilen . PP adalah bahan plastik yang dipakai pada kemasan makanan / snack, sedotan, kantong obat ringan, penutup, dan lain-lain.

PS (Polystyrene)

• PS adalah produk polimerisasi dari monomer-monomer stirena, dimana monomer stirena-nya didapat dari hasil proses dehidrogenisasi dari etil benzene (dengan bantuan katalis).

• Etil benzene endiri merupakan hasil reaksi antara etilena dengan benzene (dengan bantuan katalis). PS mempunyai titik pelunakan yang rendah (90 0 C) sehingga PS tidak digunakan untuk pemakaian pada suhu tinggi, atau misalnya pada makanan yang panas.

• Suhu maksimum yang boleh dikenakan dalam pemakaian adalah 75 0 C. Disamping itu, PS mempunyai sifat konduktifitas panas yang rendah

PLASTIK NO.7 è  Lainnya

1. ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene)

2. PC (Polikarbonat)

3. NILON

ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene)

• ABS merupakan kelompok plastik yang tergolong dalam engineering thermoplastik yang berisi tiga monomer pembentuk. Akrilonitril bersifat tahan terhadap bahan kimia dan stabil terhadap panas.

• Butadiene member perbaikan terhadap sifat ketahanan, dan sifat liat .Sedangkan stirena menjamin kekakuan (rigidity) dan mudah berjalan (Mujiarto, 2005).

PC (Polikarbonat)

• Plastik PC merupakan engineering plastik yang dibuat dari reaksi kondensasi bisphenol A dengan fosgen (phosgene) dalam media alkali (Nurminah M, 2002).

• Polikarbonat mempunyai sifat: jernih seperti air, impact strengthnya yang baik, ketahanan terhadap pengaruh cuaca, suhu penggunaan yang tinggi, mudah diproses dan flameabilitasnya rendah.

• Untuk menghasilkan produk– produknya, dibuat melalui proses dengan teknik pengolahan thermoplastik pada umumnya, yaitu: cetak injeksi, ekstruksi, cetak tiup, dan structural foam moulding. Sheet polikarbonat dapat diproses dengan tehnik thermoforming menggunakan tekanan maupun vakum (Mujiarto, 2005).

Nylon

• Nylon merupakan istilah yang digunakan terhadap poliamida yang mempunyai sifat dapat dibentuk serat, film dan plastik.

• Struktur nilon yang ditunjukkan oleh gugus amida yang berkaitan dengan unit hidrokarbon ulangan yang panjangnya berbeda-beda dalam suatu polimer.

• Nylon merupakan polimer setengah kristalin DENGAN Titik Leleh 350 - 570 0  F. Titik Leleh ERat kaitannya DENGAN Jangka Waktu atom KARBON. Jumlah atom karbon semakin besar, konsentrasi amida makin kecil, titik leleh pun menurun (Mujiarto, 2005) .   

photo:https://unsplash.com/photos/F8f6w2ITdAc?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditShareLink

Post a Comment

3 Comments