Apa sih beda pengeringan tinta pada produksi kemasan pada material plastik dan duplek ?


pengeringan tinta pada produksi kemasan pada material plastik:

Proses pengeringannya termasuk pengeringan secara penguapan (evaporasi) dan pengeringan secara radiasi. Proses pengeringan secara penguapan bahan plastik biasanya digunakan untuk cetak rotogravure. Saat melakukan proses pengeringan ini hal utama kita tahu adalah pelarut yang memudahkan kita menguapkan tintanya sehingga mudah mengering. Jenis pelarut yang dijual alkohol sejauh ini. karena alkohol diketahui aman, tidak berbahaya, dan tidak mudah terbakar. Dan image yang dicetak, yaitu image cetak dalam. Ialah bagian gambar terletak dibagian bawah non imagenya.Pengeringan secara penguapan ini membutuhkan waktu yang lebih cepat dibanding sistem pengeringan polimerisasi oksidasi.

Lalu untuk proses pengeringan secara polimerisasi radiasi bahan plastik biasanya digunakan untuk cetak flexography. saat melakukan proses pengeringan hal utama yang kita terapkan lampu uv dan tinta uv. Lampu uv ini berperan penting dalam mengeringkan bahan plastik yang dicetak. Jika ingin mengemas kemasan menggunakan plastik dan memakai cetak flexography, hal yang harus kita gunakan imagenya harus lebih tinggi yang non imagenya. Untuk di indonesia saat ini, sangat sedikit yang menggunakan lampu uv atau polimerisasi radiasi untuk mengeringkan masalah karena harganya yang sangat mahal tetapi untuk proses pengeringan.Sistem pengeringan radiasi uv merupakan sistem pengeringan yang paling cepat kering dibanding sistem pengeringan yang lain.

Sedangkan proses pengeringan tinta pada kemasan dupleks atau kertas adalah:

Biasanya pengeringan tinta pada kemasan dupleks menggunakan sistem pengeringan secara polimerisasi oksidasi dan penyerapan (adsorbsi). Proses pengeringan secara polimerisasi oksidasi sangat dilakukan oleh oksigen dan pori - pori dupleksnya. Cara kerja molekul - molekul dari tinta akan membuat komponen yang agak keras dengan dibantu oleh minyak dan udara pembasah dari cetak offset tersebut. Dan beberapa molekul yang padatan bergabung menjadi molekul yang lebih besar dari pembentuknya.Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan dupleksnya jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan bahan plastik yaitu 4-6 jam. dupleksnya baru kering. Akan tetapi untuk proses produksinya polimerisasi oksidasi masih lebih murah dari pengeringan secara evaporasi dan lampu uv.

Lalu untuk proses pengeringan secara penyerapan (adsorbsi) sangat terbantu oleh pori - porinya, gaya kapilaritas dan juga viscositasnya. Cara kerja jika pori - pori dupleksnya lumayan besar maka proses pengeringannya akan memakan waktu yang cukup lama akan tetapi jika pori - porinya kecil maka proses pengeringannya akan terjadi jauh lebih cepat.Lalu untuk gaya kapilaritas dan viskositasnya cara kerjanya di pengaruhi oleh sifat alir tinta tersebut semakin tebal lapisan tintanya maka akan semakin sulit juga dia mengering dan jika masih dipaksakan menggunakan tinta yang tebal dikhawatirkan akan terjadi pada lapisan bahan dupleksnya. Oleh karena itu tinta yang digunakan untuk pengeringan adsorbsi (penyerapan), tidak boleh boleh kental atau terlalu encer. Rangkap pori-pori ini akan menyerap tinta cetak dengan gaya kapilaritas. Kecepatan dan jumlah vernis yang diserap kedalam dupleks ditentukan oleh besar dan jumlah pori-pori dupleksnya.

Post a Comment

4 Comments