sistim pengeringan tinta yang perlu untuk kita ketahui, apa aja yah?


Sistim pengeringan tinta dibagi menjadi 2 bagian yaitu kimia dan fisika. Kimia dibagi lagi menjadi pengeringan secara polimerisasi oksidasi dan polimerisasi radiasi (uv). Lalu fisika dibagi lagi menjadi pengeringan secara evaporasi (penguapan) dan absorpsi (penyerapan).

Lalu sistem pengeringan secara polimerisasi oksidasi yaitu proses pengeringan tinta dimana lapis tinta bila terkena oksigen, akan berubah wujud dari encer menjadi kental seperti gel dan setelah itu akan kehilangan sifat alirnya menjadi molekul padatan keras, dan beberapa molekul padatan bergabung menjadi suatu molekul yang lebih besar dari molekul pembentuknya. Polimerisasinya akan semakin cepat bila adanya oksigen dan material yang dipake adalah kertas. Untuk material kertas proses pengeringannya membutuhkan waktu 2 - 4 jam. Sedangkan untuk bahan plastik memerlukan waktu 4 - 6 jam. Sedikit lebih lama dibanding kertas.

Lalu untuk sistem pengeringan secara polimerisasi radiasi (uv) hampir  sama cara kerja dengan polimerisasi oksidasi yang membedakan tinta yang dipakai harus memakai tinta uv dan lampu uv sebagai alat untuk mengeringkan tintanya. Dan waktu yang dipake untuk mengeringkan proses yang membutuhkan waktu 30 menit saja jika yang dipake wadah plastik. Akan tetapi untuk mesin standarisasi dari china pada saat saya mengikuti inkexpo, bisa mengeringkan tinta dalam waktu 7 - 15 menit untuk material plastik. 

Kemudian pengeringan tinta secara evaporasi (penguapan) yaitu proses pengeringan yang banyak digunakan di tinta cetak rotogravure, fleksografi, heatset, dan tinta sablon. Pengeringan secara evaporasi ini tidak memerlukan oksigen maupun lampu uv untuk mengeringi tintanya. Pengeringan secara evaporasi ini membutuhkan pelarut untuk mengeringi tintanya. Biasanya digunakan pada bahan cetak yang tidak memiliki pori pori seperti logam, dan plastik. Lalu pelarut (solvent) harus mudah menguap dan kecepatannya disesuaikan dengan mesin cetak. Solventnya berguna untuk melarutkan resin, merekatkan resin, dan pewarna pada permukaan bahan cetak. Pelarut akan mudah menguap beberapa saat setelah dicetak dan meninggalkan lapisan yang seperti resin dan bahan pewarna.Cara pengamatan saya, pengeringan secara rotogravure: solvent dimasukkan dalam wadah tong yang besar, karena alih tinta gambar secara cetak dalam wadah tong untuk pelarutnya akan lebih tinggi dibanding bahan cetaknya. Oleh karena itu pada saat perputaran material plastik dan tintanya, material plastik dan atasnya di atas gulungan. Bagian roll yang berisi uap panas ini lah yang akan mengeringi material, makanya diperlukan pelarut seperti alkohol dan diperlukan kehati - hatian yang mumpuni karna uap panasnya mudah terbakar untuk rotogravure.

Dan terakhir sistem pengeringan secara adsobsi (penyerapan), proses pengeringan saat molekul - molekul tinta tinta oleh pori - pori, daya serap dan gaya kapilaritas dari tinta tersebut untuk mengeing. Proses pengeringan secara adsorbsi ini biasa digunakan pada kertas koran dan majalah. Cara kerja pengeringannya  tinta cetak jika memiliki daya serap kertas yang rendah, kertas mudah mengering karena kertasnya memiliki pori - pori yang sedikit. sehingga memudahkan proses pengeringan cetaknya. Kecepatan dan jumlah vernis yang diserap tidak sebanyak kertas yang memiliki daya serap yang tinggi. Begitupun dengan pori - pori kertas yang menyerap tinta cetaknya dengan gaya kapilaritas. Tidak sebaik yang memiliki daya serap yang tinggi.

Proses pengeringan tinta cetak jika memiliki daya serap yang tinggi akan membuat kertas semakin lama mengering karena kertas memiliki pori - pori yang berguna untuk menyerap tinta ke kertas. Pori-pori kertas ini akan menyerap tinta cetak dengan gaya kapilaritas. Kecepatan dan jumlah vernis yang diserap kedalam kertas ditentukan oleh besar dan jumlah pori-pori kertas. Jika pori - porinya terlalu besar akan mengganggu pengeringan yang terjadi pada kertas tersebut. Lalu jika daya serap kertas terlalu tinggi juga akan mengakibatkan terjadinya ink cholking pada kertas pada saat proses mencetak kertas ke dalam bentuk yang lainnya seperti brosur. Sehingga membuat kertas kerja gagal cetak atau tidak dapat digunakan lagi.

credit by : https://unsplash.com/photos/jvfRoYg3EpY?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditShareLink

Post a Comment

2 Comments